Hukum Aqiqah adalah SUNAT MUAKKAD yag
artinya sunat yang sangat dituntut. Sunnah yang dilakukan oleh Nabi
SAW. Jika kita melihat dari Dari segi syarak Menyembelih kambing atau
biri-biri untuk bayi yang baru dilahirkan karena Kadang-kadang, kambing
yang disembelih itu juga disebut sebagai Aqiqah. Namun dari segi bahasa
yaitu Rambut yang berada di kepala bayi yang baru dilahirkan Bererti
pertolongan
Dalil dari hukum Aqiqah sendiri tertuang sebagai berikut :
“Seorang anak terikat dengan aqiqahnya yang disembelih pada hari ke tujuh, dan dicukur serta diberi nama”.
(Hadith riwayat : Ahmad dan Tarmizi)
(Hadith riwayat : Ahmad dan Tarmizi)
Sedangkan hukum atau tata cara dalam melakukan Aqiqah seperti yang tercantum dibawah ini :
Kita melihat dulu jenis kelamin :
- Bagi bayi perempuan : Menyembelih seekor kambing (jantan atau betina)
- Bagi bayi lelaki : Menyembelih dua ekor kambing (jantan atau betina)
Menurut para ulama selain kambing bisa juga diganti dengan hewan berikut ini :
- Kambing atau biri-biri (telah berumur 2 tahun atau dah bertukar gigi)
- Kibas (dah berumur 1 tahun atau dah bertukar gigi)
- Unta (berumur antara 5 ke 6 tahun)
- Lembu atau kerbau (berumur 2 ke 3 tahun)
Dan perlu diingat hewan yang diaqiqahkan tidak boleh mengandung cacat
Sedangkan hukum penyembelihan aqiqah adalah dilakukan SEBAIK-BAIKNYA ketika anak berumur 7 hari. Kalau tak dapat dilakukan di hari ke-7, maka boleh dilakukan pada hari yang ke-14Kalau tak dapat buat pada hari ke-14, maka buatlah pada hari yang ke-21. Tapi jika tidak mampu bisa dilakukan pada hari selanjutnya.
Sedangkan hukum penyembelihan aqiqah adalah dilakukan SEBAIK-BAIKNYA ketika anak berumur 7 hari. Kalau tak dapat dilakukan di hari ke-7, maka boleh dilakukan pada hari yang ke-14Kalau tak dapat buat pada hari ke-14, maka buatlah pada hari yang ke-21. Tapi jika tidak mampu bisa dilakukan pada hari selanjutnya.
Melakukan penyembelihan terlebih dahulu dengan mencukur dulu rambut
bayi dan kemudian timbang rambut tersebut dengan perak. Lalu , nilai
rambut tersebut hendaklah disedekahkan kepada orang yang tidak mampu
atau fakir miskin. Semasa proses sembelihan Aqiqah dilakukan, sebutlah
nama anak yang akan di Aqiqahkan itu. Lakukanlah sesudah matahari terbit.
Sedangkan daging hasil penyembelihan itu, hukum sunnah ini yang harus
dilakukan adalahn untuk dimasak dan dijamukan ke orang atau
disedekahkan masakan itu kepada orang lain. Tidak dibenarkan untuk
memecahkan tulang binatang yang disembelih. Contohnya nak buat sup
tulang ker, adalah dilarang. Masakan yang dibuat jangan terlalu pedas,
sebaliknya buatkan ia sedikit manis.
Tujuan yang ingin dicapai dalam Aqiqah adalah :
- Sebagai salah satu tanda syukur kepada Allah SWT.
- Bertujuan untuk menjauhkan anak daripada gangguan syaitan.
- Untuk mensyukuri kelahiran seorang anak sebagai anugerah kurniaan daripada Allah SWT kepada kita.
- Untuk mendapatkan keredhaan daripada Allah SWT.
Ya itulah hukum aqiqah, jika ada yang salah mohon untuk dikoreksi!!
0 Response to "Hukum Aqiqah"
Posting Komentar