Setiap manusia (bayi) yang lahir kedunia dalam keadaan lemah, yang
masih memerlukan orang lain untuk bisa memenuhi kebutuhannya sendiri.
Dan orang tua adalah sosok yang paling bertanggung jawab atas pemenuhan
kebutuhan sang bayi. Segala hal yang diberikan oleh orang tua kepada
bayi sejak lahir sangat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangannya.
Rasulullah SAW. Berkata : ”Tidak bayi yang lahir melainkan dalam
keadaan fitrah (suci) maka ayah bundanya yang mendidiknya menjadi
Yahudi, nasrani atau majusi ”(HR. Bukhori Muslim). Untuk menjaga
kefitrahan (kesucihan) anak dari segala hal yang berbau maksiat, yang
dapat menggoyahkan iman (keyakinan) terhadap Islam adalah menjadi
tanggung jawab kedua orang tua.
Salah satu ajaran Islam yang dicontohkan Rosulullah SAW yang perlu
kita ketahui adalah tentang bagaimana menyelenggarakan aqiqoh. Hal ini
penting karena ibadah aqiqoh ini akan berpengaruh pada pembentukan dan
perkembangan anak di kemudian hari yang didalamnya mengandung hikmah dan
manfaat yang positif disamping itu jika kita mempunyai sesuatu yang
sangat kita sukai dan dapat memberikan manfaat pada kita sukai dan dapat
memberikan manfaat pada kita serta bangga memilikinya akan tetapi
barang tersebut dalam keadaan tergadai, tentu kita akan berusaha
semaksimal mungkin untuk bisa menebusnya.
Begitu juga dengan aqiqoh, karena ia adalah upaya untuk menebus anak
kita yang masih tergadai. Sabda Rosulullah ”Setiap anak digadaikan
dengan aqiqoh, ia disembelihkan binatang pada hari ketujuh dari
kelahirannya, diberi nama dan dicukur kepalanya ”(HR. Tirmidzi, Nasa’i,
Ibnu Majah dan Samirah).
Aqiqoh merupakan realisasi raya syukur kita atas anugerah sekaligus amanah yang diberikan Allah SWT kepada kita.
0 Response to "Mengapa Aqiqah"
Posting Komentar